Resume : 13
Gelombang : 29
Tanggal 24 juli 2023
Tema : Kaidah Pantun
Narasumber : Miftahul Hadi,S.Pd
Moderator : Gina Dwi Septiani,S.Pd.M.Pd
Quotes
"Pantun adalah seni, mengalun indah, merangkai bahasa, menyentuh hati."
Pantun memiliki akar yang sangat tua dan telahmelewati perjalanan panjang dalam sejarah sastra Indonesia. Asal -usul pantun tidak dapat dipastikan. Namun, dengan banyak ahli berpedapat bahwa pantun telah ada sejak zaman kerajaan maritim diwilayah Nusantara. Dalam perkembangannya,pantun menjadi bagian integral dari berbagai upacara adat, pertemuan sosial, pernikahan,dan bahkan seni perang. Penggunaan pantun ini menjadi media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan dan nasehat,serta menghibur masyarakat.
Senin adalah awal bagi guru, karyawan, melakukan aktivitas rutin.Pukul 19.00 disaat semua orang akan menghilangkan rasa lelah, Namun, kelelahan akan menjadi hilang bagi seorang pembelajar atau penulis.
Baiklah kali ini kita akan menyimak paparan Kuliah Menulis Online yang akan di sampaikan oleh narasumber kita Bapak Miftahul Hadi,S.Pd dengan moderator Gina Dwi septiani, S.Pd.M.Pd. Tema malam ini "Kaidah Pantun"
Tak kenal maka tak taaruf, yuk kita kenalan dulu dengan Narasumber malam ini, beliau seorang penulis 2 buku solo , 10 buku antologi,Finalis festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun (Kategori Guru) tingkat ASEAN.Seorang Guru Penggerak Angkatan 5,Beliau juga merupakan Alumni KBMN angkatan 17,prestasi yang sangat menginspiratif.
Masih ingatkah pantun-pantun yang tersebar di beberapa wilayah indonesia, menurut suseno(2006) di tapanuli, pantun di kenal dengan ende-ende, din jawa Barat di kenal pula dengan paparikan, kemudian di wilayah jawa masyarakat menganalnya dengan sebutan parikan. Narasumber memaparkan bahwa kita patut bangga karena pantun telah di tetapkan sebagai warisan budaya tak benda secara nasionak pada tahun 2014. menyusul pada tanggal 17 Desember 2014 pantun di tetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada sesi 15 Intergovermenttal comittee for the safeguarding of the intangible cultural heritage.
Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019). Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019). Pantun termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020). Selain untuk komunikasi sehari-hari, pantun juga dapat digunakan dalam Sambutan pidato, menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah. Untuk mengembalikan Marwahnya, pantun memiliki fungsi antara lain Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.
Berdasarkan definisi diats dapat di simpulkan , mari kenali ciri -ciri pantun
* Satu bait terdiri atas empat baris
* Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
* Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
* Bersajak a-b-a-b
* Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
*Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud
Sebelum menulis pantun sebaiknya kita pahami kaidah atau struktur kaidah pantun yang harus di perhatikan :
struktur Kaidah Pantun
Kaidah pantun sangat khas dan mengikuti pola yang teratur. Setiap pantun terdiri empat baris dengan pola a-b-a-b. Hal ini berarti, baris pertama dan ketiga memiliki kata akhir yang berima,dan baris kedua dan keempat juga berima,namun berbeda dari berima pada baris pertama dan ketiga. Misalnya, jika baris pertama berima dengan kata"bunga" maka baris kedua akan berima dengan kata yang memiliki suku kata terakhir yang sama "rindu."
Makna dalam Setiap Pantun
Meskipun pantun terlihat sederhana dalam kaidahnya, pesan dan makna yang disampaikan di dalannya dapat sangat beragam. Dalam setiap baris, penulis dapat menyampaikan nasehat bijak, perasaan cinta , ungkapan rasa syukur, kritik sosial, atau refleksi atas kehidupan sehari-hari. Tidak jarangf, pantun juga di gunakan sebagai sarana untuk mengenang sejarah, merayakan keindahan alam, atau mengajak orang untuk bersuka cita.
Kekuatan pantun terletak pada kemampuannya untuk menampaikan pesan secara sederhana namunbermakna dan demikian pantun mampu mempengaruhi perasaan dan emosi pembaca atau pendengarnya. sama seperti melodi yang indah, pantun mampu memukau hati dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Pantun merupakan keajaiban dalam puisi berima yang telah menghiasi sejarah dan budaya Indonesia selama berabad-abad. Dengan kaidahnyayang khas, pantun mampu menyampaikan pesan , nasehat, dan perasaan dengan indah dan penuh makna. Keunikan dan pesona pantun menjadi bagian tak tergantikan dari warisan budaya lisan Indonesia, dan penting bagi kita untuk melestarikannya agar tetap hidup dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang. Sehingga, pantun akan terus mengalun indah dan mengisi jiwa masyarakat Indonesia dalam setiap generasi yang akan datang.
Di pelatihan menulis kami bersama - sama
Kata-kata berpadu, cerita tercipta
kini tiba waktunya berpisah
Kenangan indah, takan hilang terlupa
Pukul 21.00 sudah , ilmu yang sangat bermanfaat telah kami terima, oleh narasumber yang sangat inspiratif, serta moderator yang handal dengan sabar mengumpulkanpertanyaan peserta untuk menghilangkan rasa penasarannya. terimakasih kepada KBMN PGRI SALAM LITERASI ,
sekoga sukses untuk kita semua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar